RELATIF.ID, GORONTALO__Mantan Walikota Gorontalo, Adhan Dambea kembali angkat bicara perihal ketidak hadiran Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer pada kegiatan Musyawarah Daerah IV Orari Daerah Gorontalo.
Baginya dengan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua termasuk dirinya sendiri begitu pentingnya menghargai orang lain,
“Saya juga pernah menjadi pejabat dengan begitu apapun acaranya kalau kita sudah janji kita harus menunda yang lainnya, karena kalau bicara pejabat itu harus konsisten. Tadi sudah ada penjelasan dari Humas dan kemarin juga menurut ajudannya jika penjagub masih ada tamu dari luar negeri segala macam, apakah walaupun ada tamu dari luar negeri tidak bisa disampaikan jika saya sudah terlanjur janjian sehingga minta waktu sedikit ke acara itu”, jelas Adhan Dambea saat di wawancarai awak media di Yayasan AD Center, Kamis (22/12/2022).
Dengan pola Pemerintahan Penjabat Gubernur Gorontalo saat ini, Adhan Dambea menyarankan agar dilakukan pembenahan. Dirinya juga mengaku sikapnya saat ini mendapatkan dukungan dari warga masyarakat yang ada di luar daerah.
“Dengan adanya berita kemarin yang sudah viral itu, Orang tinggal di Jakarta tergabung dalam Lamahu yang nomornya saja saya tidak kenal menelpon saya dan menyampaikan bahwa masyarakat Gorontalo di Jakarta sangat kecewa dengan Penjabat Gubernur ini”, Ungkapnya.
“Sehingga saat ini mereka berencana bertemu langsung dengan Mendagri dan saya sampaikan kalau ketemu Mendagri tolong sampaikan saya akan datang dan bergabung, artinya kalau jadi pejabat jangan sombong hanya saja bedanya Penjabat Gubernur ini tidak dipilih oleh rakyat sehingga tidak merasakan bagaimana kondisi rakyat”, Lanjutnya.
Selanjutnya, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo ini menegaskan, agar Mendagri melakukan evaluasi terhadap jabatan Gubernur apa lagi kinerjanya lebih baik dari Penjabat Bupati Boalemo saat ini.
“Olehnya saya mengajak seluruh masyarakat bersama-sama lakukan pressure bagaimana Penjabat Gubernur saat ini diganti dan selanjutnya ditunjuk Penjabat yang benar-benar memperhatikan kondisi masyarakat Gorontalo. Jangan datangkan yang mengaku orang Gorontalo tapi tidak menghargai orang Gorontalo”, Tegasnya.
“Kalau kita membanding-bandingkan masih lebih baik Pak Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H kemarin yang bisa menyatu dengan rakyat bahkan produk lokal Gorontalo bisa dipromosikan ke luar Daerah, tapi penjagub sekarang tidak mau tau oleh karena itu masih lebih baik orang luar Gorontalo yang peduli dibandingkan dengan yang mengaku orang Gorontalo tapi seperti ini”, Tutup Adhan.(Win/Relatif.id).