RELATIF.ID, GORONTALO__Pekerjan revitalisasi Danau Limboto (Outlet Tapodu) tahun anggaran 2024 senilai kurang lebih Rp. 35. 883.422.763, – disoroti oleh ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Walihua Kabupaten Gorontalo, Budiyanto Biya.
Pihaknya saat ini menduga bahwa pekerjaan Revitalisasi Danau Limboto tersebut sudah masuk tahap pemberian kesempatan atau perpanjang waktu pekerjaan yang diberikan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo.
Olehnya Budiyanto Biya meminta pihak pelaksana benar benar memanfaatkan waktu yang diberikan dengan memperhatikan kualitas pekerjaan dan selesai pekerjaan sesuai kontrak pekerjaan.
Dirinya juga meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memperhatikan dan mengawasi hasil pekerjaan.
“Meminta pada pihak BPK terhitung sejak tanggal tadi atau 2 Januari 2024 turut memperhatikan atau mengawasi sisa hasil pekerjaan yang selaras dengan termin terakhir pengeluaran dana pekerjaan jangan sampai termin yang keluar terhitung sejak penambahan waktu tidak sesuai kondisi lapangan”. ujar Budiyanto Biya. Kamis (02/01/2025).
Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa terdapat juga item pekerjaan pengerukan sedimentasi di Danau Limboto kurang lebih 200 ribu kubik dengan menggunakan kapal pengeruk.
“Yang ingin kami perjelas adalah apakah sudah sesuai dari kontrak bahwa kapal keruk sudah seperti itu dan bagaimana pihak BPK menghitung jumlah keruk sedimentasi kurang lebih 200 Ribu kubik lebih”, Katanya.
Dan untuk pekerjaan penahan ombak di tepi danau Limboto Budiyanto mendunga tidak sesuai mutu pengecoran beton.
“Jangan sampai pekerjaan ini seperti pekerjaan penahan ombak Biluhu baru setahun pekerjaan sudah rusak yang kami duga kualitas yang seharusnya menggunakan mutu pengecoran K 300 tapi kami menduga hanya mutu K 250 sehingga nampak kerusakan pada pekerjaan”, Tandasnya.(Win/Relatif.id).