RELATIF.ID, GORONTALO_ Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Gorontalo menanggapi pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini saat marahi ASN yang bersantai dan tak bantu ketika melakukan peninjauan di dapur umum di Wyata Guna-Bandung belum lama ini.
Sekfung Akspel BPC GMKI Gorontalo yang merupakan Putra asli Papua, Nelson Alfredo Ohee menilai pernyataan yang dilontarkan Menteri Sosial, Ibu Risma terkait pemindahan ASN yang tidak bekerja dengan baik akan dipindahkan ke papua sangat merendahkan orang asli Papua.
“Papua bukan tempat penampungan ASN yang tidak displin,” Jelasnya, Sabtu (17/07/2021).
Menurutnya, Menteri Sosial memiliki cara berpikir yang sempit dan komunikasi publik yang buruk karena pernyataannya dapat melukai hati orang asli papua.
“Bagaimana Papua mau sejahtera, jika ASN yang ditugaskan tidak displin dan tidak kompeten,” ujar Nelson
Nelson Alfredo juga menyinggung revisi UU Otsus karena tidak mewakili aspirasi dari masyarakat Papua.
“Revisi UU Otsus seharusnya menjamin perbaikan hukum di tanah Papua, melindungi masyarakat Papua. Serta memberikan kesejahteraan kepada masyarakat papua” Paparnya
Olehnya, GMKI Gorontalo meminta pada Menteri Sosial Republik Indonesia harus segera meminta maaf ke publik dan menarik perkataannya.
“Membangun Papua, semua Kementerian harus menugaskan ASN yang terbaik ke tanah Papua” pinta Nelson(Win/Relatif.id)