RELATIF.ID, GORONTALO_ Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan DPL Universitas Gorontalo, Prof. Rustam Akili menyerahkan tali asih kepada ahli waris almarhum Rudin Kunye dan memberikan beasiswa kepada anak kedua dari almarhum/almarhumah sampai dengan selesai mengemban pendidikan di Kampus Universitas Gorontalo (UG), Minggu (14/07/2024)
Hal itu terungkap, saat Yayasan Pendidikan Duluwo Limo Lopohalaa (YPDLP) Gorontalo dan civitas akademik Universitas Gorontalo (UG) mendatangi rumah duka milik keluarga Kunye – Apita, yang diketahui merupakan korban longsor tambang emas di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, pada Kamis kemarin (12/07/2024).
Adapun kedatangan dari civitas akademik UG tersebut, yaitu menggelar takziah dan doa bersama kepada tiga orang korban meninggal dunia, Rudin Kunye (ayah) 55 tahun, Fatma Apita (ibu) 40 tahun, Dewa Saputra Kunye (anak) 4 tahun.
Dalam sambutanya, Prof. Rustam Akili menyampaikan duka mendalam terhadap korban longsor tambang emas Suwawa Timur dan mengajak warga masyarakat Desa Tulabolo untuk tetap berikhtiar dalam mengahadapi musibah tersebut.
“Siapapun di dunia ini akan mengalami kematian, hanya saja tempat dan waktunya lah yang berbeda. Saya turut berduka atas meninggalnya korban longsor ini. Kepada keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar,” ungkap Prof. Rustam Akili.
Prof. Rustam juga berperan kepada keluarga yang berduka untuk mengikhlaskan kepergian dari almarhum/almarhumah, serta menjaga anak – anak yang ditinggalkan.
Ia mengaku, khusus untuk anak kedua dari almarhum dan almarhumah, diberikan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sampai lulus kuliah.
“Anak ke dua dari almarhum/almarhumah saat ini duduk dibangku SMA kelas XII dan setelah lulus dibangku SMA saya kasih beasiswa di Kampus UG sampai dengan selesai serta saya siapkan satu asrama di Rusun UG, itu semua gratis,” terangnya
“Kedatangan saya beserta keluarga besar UG tidak ada maksud apa – apa, melainkan rasa berduka kami terhadap korban ini, apalagi ketika saya dapat informasi ada satu keluarga yang menjadi korban jiwa, tiga orang sekaligus. Setelah saya tanyakan ke Pak Kades, ternyata almarhum dan almarhumah merupakan pedagang atau penjaga kios dilokasi tambang emas tersebut,” jelas Prof. Rustam Akili.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku mewakili pemerintah desa dan keluarga yang berduka menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh civitas akademik UG yang telah melungakan waktun untuk menyelenggarakan doa dan takziah hari kelima terhadap keluarga Kunye – Apita.
“Terima kasih pak Prof Rustam Akili dan seluruh keluarga besar Kampus UG, niat baik dari bapak/ibu akan dibalas berlipat ganda dari Allah SWT,” tuturnya.
(Beju)