RELATIF.ID, GORONTALO_ Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menjelaskan, sejarah peringati hari keluarga nasional (HARGANAS) tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan.
Hal itu, ia beberkan dalam sambutannya, saat mengikuti prosesi Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke 31 Tingkat Kabupaten Gorontalo, bertempat di GOR David-Tony Kabupaten Gorontalo, Jum’at (05/07/2024).
“Sejarah peringatan hari keluarga nasional (Harganas) tidak terlepas dari perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan usai kemerdekaan Indonesia. Meski sudah merdeka, situasi negara Indonesia saat itu belum begitu kondusif,” ujar Nelson Pomalingo.
Ia menuturkan, dengan segala usaha yang telah dilakukan para pahlawan, Indonesia akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 22 Juni 1949.
Setelah itu, Bapak pendidikan Kabupaten Gorontalo ini menjelaskan, satu minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 29 Juni 1949, para pejuang yang selamat dari medan perang, kembali berkumpul dengan keluarganya. Di momentum itulah, yang kemudian menjadi dasar dicetuskan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) di Indonesia.
“Hari keluarga nasional sebesar sudah ditetapkan sejak tanggal 29 Juni 1992, yang di gagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua BKKBN di era kepemimpinan Presiden RI, Soeharto (Alm),” jelas Nelson
Tidak sampai di situ saja, kata Nelson, Harganas juga sudah memiliki legalitas, yang ditetapkan pada tanggal 15 September 2014, melalui keputusan presiden (Keppres RI) Nomor 39 tahun 2014.
“Akan tetapi, peringatan ini baru mendapatkan legalitas pada tanggal 15 September 2014, melalui Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 39 tahun 2014,” terangnya
Pewarta: Beju