RELATIF.ID, GORONTALO – Ketua Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Kabupaten Gorontalo, Ismail Azis, meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Kabupaten Gorontalo untuk menyampaikan permohonan maaf kepada pemuda atas tidak dirayakannya peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2025.
Permintaan itu disampaikan Ismail dalam acara dialog publik memperingati Hari Sumpah Pemuda yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto, Senin malam (27/10/2025), di bawah keagungan Menara Limboto.
“Kami ingin mendengar permohonan maaf dari Dinas Pemuda dan Olahraga, jika seandainya tidak akan ada pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda,” ujar Ismail.
Ia juga menyigung Surat Edaran (SE) Nomor 10.21.33 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Isi surat tersebut mengimbau seluruh kementerian, lembaga pendidikan, organisasi kepemudaan, hingga pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97.
Ismail menegaskan, bahwa pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan pemuda Indonesia, yang tidak hanya dijalan oleh para pemuda tetapi juga unsur pemerintahan di daerah.
“Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda harus, karena itu perintah dari negara melalui histori (sejarah) perjuangan pemuda,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar pihak Disporapar tidak menyinggung perasaan pemuda dengan sikap yang terkesan abai terhadap momentum nasional ini.
“Jangan buat kita tersinggung, karena saya yakin dan percaya teman-teman Cipayung yang hadir dalam dialog Sumpah Pemuda malam ini yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Limboto sedang menantikan itu,” ucap Ismail.
Pada kesempatan yang sama, Ismail turut menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto yang tetap menjaga semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Maka saya berterima kasih kepada Himpunan Mahasiswa Islam yang sudah merayakan dan menjaga Hari Sumpah Pemuda ini secara ideologis,” tutupnya.
Sebagai informasi, acara dialog publik itu, dihadiri oleh Asisten III Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, unsur TNI, unsur DPRD, serta unsur pemuda dari KNPI Kabupaten Gorontalo.
Masing-masing merupakan Narasumber dalam dialog yang bertemakan “Mahasiswa mengguncang Takhta: Sumpah Pemuda Dan Pancasila Adalah Kedaulatan Mutlak Daerah.” (Beju)


 
									

