RELATIF.ID, GORONTALO – Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menilai kehadiran pemuda di tengah kebijakan pembangunan daerah tidak cukup hanya sebagai penggerak ide dan gagasan.
Bagi dia, kehadiran para pemuda dimaknai sebagai “alarm sosial” yang mengingatkan pemerintah jika ada kebijakan yang perlu diluruskan.
Hal itu disampaikan Sofyan dalam dialog publik memperingati Hari Sumpah Pemuda yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto, di bawah Menara Keagungan Limboto, pada Senin (27/10/2025).
“Kontribusi pemuda hari ini, termasuk HMI, sangat luar biasa. Pemerintah daerah membutuhkan itu sebagai kontrol sosial, seperti alarm. Kalau alarmnya bunyi, berarti ada hal-hal yang ingin kita luruskan,” ungkap Sofyan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Gorontalo sangat terbuka terhadap berbagai bentuk partisipasi pemuda, baik itu berupa gagasan, kritik, maupun keterlibatan langsung dalam proses pembangunan.
“Kami sangat terbuka menerima seluruh sumbangsih pemuda dan masyarakat, entah itu berupa pikiran, bagaimana mengontrol kebijakan daerah, atau mengambil bagian bersama pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan,” ujarnya.
Lebih jauh, Sofyan menyampaikan bahwa visi pemerintah daerah yang telah tertuang dalam RPJMD lima tahun ke depan, masih bersifat ideal dan membutuhkan keterlibatan semua pihak agar bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Saya dan Pak Tonny menyadari visi kami yang dirumuskan DPRD dalam RPJMD masih sangat ideal. Itu akan bermanfaat bagi masyarakat ketika kita tumbuhkan ke bawah, sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Sofyan juga mengajak generasi muda untuk tidak hanya pandai beretorika, tetapi juga hadir memberi warna dalam setiap kebijakan dan arah pembangunan di daerah.
“Semangat pemuda ini tidak sekadar teori atau retorika, tapi harus mewarnai seluruh kebijakan. Berdaulat bukan hanya soal mengatur, tetapi memberi warna tersendiri dalam kehidupan berdaerah,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Sofyan kembali menegaskan bahwa semangat kolaborasi antara pemuda dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk mewujudkan tagline pembangunan Kabupaten Gorontalo, yakni “Restorasi Kabupaten Gorontalo Berkemajuan dan Berkelanjutan.”
Sebagai informasi, acara dialog publik itu dihadiri oleh unsur TNI Kabupaten Gorontalo, DPRD, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, serta Organisasi Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, dan KNPI Kabupaten Gorontalo. (Beju)


 
									

