Geruduk Kantor Imigrasi, Aliansi Mahasiswa Peduli Masyarakat Gorontalo Minta Kepala Imigrasi Dicopot
RELATIF.ID, GORONTALO___Aliansi Mahasiswa Peduli Masyarakat Provinsi Gorontalo geruduk Kantor Imigrasi Gorontalo, Kamis (18/11/2021).
Sempat satu jam tidak berani menemui masa aksi, akhirnya pihak Imigrasi Gorontalo menerima massa aksi di halaman kantor Imigrasi Gorontalo.
Dalam orasinya masa aksi meminta Kemenkumham Republik Indonesia mencopot Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo karena dianggap tidak mampu menyelesaikan dugaan pungli oknum anggota Imigrasi Gorontalo dan tidak mampu mengambil tindakan dalam rentetan peristiwa masuknya WNA bermasalah di Gorontalo.
“Rentetan peristiwa masuknya Warga Negara Asing (WNA) di tengah ketatnya PPKM yang menyiksa masyarakat tidak pernah ditindak oleh Imigrasi Gorontalo”, ujar koordinator aksi, Rein Suleman dalam orasinya.
” Lalu ada kasus dugaan pungli oleh oknum petugas Imigrasi Gorontalo salah satunya dilakukan oleh saudara RM dengan jumlah nominal sampai puluhan juta tidak ada kejelasan proses hukumnya sehingga membuktikan bahwa Imigrasi Gorontalo sudah cacat akhlaknya” sambung Rein
Masa aksi juga meminta pihak Imigrasi Gorontalo harus terbuka mengenai berapa banyak WNA berada di Gorontalo dan melakukan pekerjaan apa saja di Gorontalo. Karena menurut Rein, tidak transparannya Imigrasi Gorontalo bisa dilihat pada komunikasi petugas dan website Imigrasi Gorontalo yang tidak memberikan informasi apa-apa mengenai perkembangan penanganan permasalahan WNA ataupun aktivitas WNA di Gorontalo.
“Kami sudah kumpulkan rekaman korban-korban pungli oknum aparat Imigrasi Gorontalo dan saksi-saksi, ada juga WNA yang diduga sudah habis ijin tinggalnya tidak ditindaki, WNA yang bekerja tidak sesuai ijinya dan banyak lagi untuk kemudian siap dihadapkan pada penegak hukum”, tegas Rein yang belakangan diketahui merupakan mantan Presiden BEM IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Terakhir, masa aksi dan korban dugaan pungli akan mengirim surat terbuka kepada Menteri Hukum dan HAM RI dan Presiden Joko Widodo dengan maksud menagih janji untuk memberantas pungutan liar, penyalahgunaan wewenang tugas dan pelanggaran oknum petugas Imigrasi Gorontalo yang selama ini ditutupi dari publik.
Juga akan mengawal penegakan hukum kepada oknum Imigrasi Gorontalo agar dilakukan dengan adil sesuai yang dijanjikan Presiden Joko Widodo.
“Kita buktikan nanti oknum Imigrasi Gorontalo ini segera dilakukan penegakan hukum yang adil seperti yang di janjikan Presiden Joko Widodo, agar masyarakat percaya penegakan hukum yang adil ini bukan hanya sekedar mitos atau cerita fiksi”, tutup Rein.
Sementara itu, PLH Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo, Royman M. Nazmi di hadapan masa aksi menyampaikan apresiasi nya atas kritikan dan masukan yang telah disampaikan Mahasiswa.
“Sebagai PLH saya sangat mengapresiasi aksi dan kritikan oleh adik-adik mahasiswa. Perlu saya sampaikan bahwa kepala imigrasi yang di tuntut oleh teman-teman saat ini sudah di pindahkan ke kantor imigrasi Kalimantan Tengah dan menjabat sebagai Kepala Bidang Intelijen keimigrasian”, Jelasnya.
“Apabila masih ditemukan ada orang asing yang masuk di Gorontalo kami akan tindak sesuai regulasi yang berlaku di kantor keimigrasian. Memang yang ada di website kita itu hanya yang terbuka luas jika adik-adik ingin meminta data lengkap maka wajib menyurat karena kami tidak semudah itu memberikan datanya secara bebas”, lanjut Royman.
Dirinya meminta jika ditemukan adanya dugaan pungli oleh oknum atau pejabat Imigrasi Gorontalo akan di tidak tegas.
“Jika sampai ditemukan pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum kami maka laporkan kepada kami dan kami akan tindak tegas oknum itu”, pinta Royman M. Nazmi.(Win/Relatif.id).