Kelompok Tani Di Gorontalo Sebut Hanya Dimanfaatkan Kader Partai Memuluskan Aspirasi Rachmat Gobel

262

RELATIF.ID, GORONTALO___Penggilingan padi moderen atau rice milling unit (RMU), Aspirasi Rachmat Gobel di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diduga tidak terkelola dengan baik.

Program yang diperuntukan Wakil Ketua DPR-RI buat kelempok tani tersebut tidak bisa beroprasi karna ada pihak-pihak RG yang di duga bermain di dalamnya.

Ketua kelompok tani tekad makmur, Piter Ahmad (51) ketika ditemui oleh media ini membenarkan bahwa Penggilingan tersebut tidak beroperasi.

“Hanya saat peresmian mesin ini digunakan pak, saat itu ada pak rachmat gobel juga menyaksikan. Namun setelah itu tidak pernah digunakan lagi, karena masih ada pembicaraan yang belum selesai,” ujar Piter.

“Yang kami tau gilingan ini milik kami kelompok tani ternyata tidak pak, bahkan kami hanya memegang kunci gudang yang salah,” Tambahnya.

Piter mengaku dari awal sampai dengan saat ini dirinya dan anggota kelompok lainnya tidak pernah dilibatkan pada pembangunan gilingan dengan anggarang sebesar 180 juta tersebut.

“Kelompok kami ini hanya dipakai oleh pak Mulad pak, bahkan buku rekening saja tidak di kami, seingat saya sudah tiga kali kemi pergi ke bank untuk melakukan penarikan dana, namun hanya tanda tangan kami yang diambil setelah itu kami disuru pulang oleh pak mulad. Setau saya pencairan pertama Rp 100 juta, ke dua Rp 50 juta yang terakhir sisanya Rp 30 juta, uang saja saya tidak pernah kami lihat,” Ungkapnya.

Hal tetsebut pun dibenarkan oleh Roni Zakaria (53), selaku Bendahara Kelompok Tani Tekad Makmur. Ia menambahkan dirinya dan teman-teman lainnya tidak mengetahui Rencana Anggaran Belanja (RAB) bangunan tersebut, namun teman mereka hanya mengetahui bahwa seluruh bahan pembangunan diambil dari sekertaris mereka.

“Setau saya pak, awal pekerjaan sampai dengan sudah selesai Pak Mulad meminjam material pembanguan kepada pemilik lokasi. Muali dari pasir, kerikil, semen dan lain-lain dan pada saat pencairan di Bank, pak Mulad tidak pernah menyelesaiakan pinjaman tersebut, saya dan teman-teman lain juga tidak tau uang yang 180 juta ini kemana,” papar Roni.

“Setelah pengresmian awal tahun 2022 sampai dengan hari ini tidak ada aktifitas, disini ini ada dua gilingan padi dan pak Mulad sering datang setiap ada aktifitas di gilingan yang satu ini. Dia datang cuman ba foto-foto yang kami takutkan foto ini dilaporkan bahwa ada aktifitas di mesin penggilingan padi yang dibangun menggunakan anggaran APBN,” Lanjutnya.

Ditempat yang berda, Mulad Henga saat di komfirmasi mengatakan bahwa benar dirinya adalah anggota partai Nasdem Kabupaten Gorontalo dan hubungan kepartaian yang bisa membawa program ini sampai di Kabupaten Gorontalo.

“Iya benar saya, anggota partai Nasdem, dan bantuan gilingan ini salah satu hubungan saya dengan kepartaian,”kata Mulad

Lebih lanjut Mulad pun menuturkan, bahwa uang dari pencairan anggaran tidak pernah diberikan ke kelompok tani.

“Ya benar, saya tidak pernah memberikan uang itu ke kelompok tani, baik itu pencairan pertama, kedua dan ketiga.” Tuturnya.(Win/Relatif.id).

You might also like
Verification: 436f61bca2cedeab