RELATIF.ID, GORONTALO__Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Peduli Provinsi Gorontalo datangi kantor Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Gorontalo.

Kedatangan mahasiswa guna laksanakan aksi unjuk rasa dengan mempertanyakan dugaan hilangnya barang bukti batu hitam yang dititipkan di Rupbasan oleh Bareskrim Polri.

Lewat orasinya juga masa aksi meminta pihak Rupbasan memperlihatkan surat berita acara penyerahan barang bukti dan jumlah keseluruhan barang bukti batu hitam yang dititipkan di Rupbasan.
“Rupbasan harus transparan karena saat ini diduga ada barang bukti yang hilang kurang lebih 1.400 karung. Sehingga hal ini harus dijelaskan oleh pihak Rupbasan”,ujar Andi Taufik lewat orasinya, Kamis (01/12/2022).

” Jika benar ada barang bukti yang hilang makan bisa dipastikan Rupbasan Gorontalo akan krisis kepercayaan dari masyarakat,” lanjutnya.

Walaupun sudah diajak melihat tumpukan barang bukti batu hitam, Andi Taufik menegaskan, belum meyakini begitu saja jika barang bukti benar-benar sudah sesuai sebelum dilakukan penghitungan kembali.
“Kalau dari kami tidak yakin sebelum dilakukan penghitungan kembali hanya saja saat ini datang melihat benar ada tumpukan”, Tegasnya.

Sementara itu, saat menerima masa aksi Kepala Rupbasan kelas I Gorontalo, Guyub Sudarmanto menjelaskan, jika tidak ada barang bukti yang hilang hanya saja ada beberapa yang sudah tertimbun tanah.

“Sudah kita lihat bersama tidak ada barang bukti yang hilang hanya saja yang diduga hilang itu yang sudah tertimbun tanah, tadi juga ade-ade mahasiswa sudah melihat berita acara penyerahan barang”,jelas Guyub saat di wawancarai dilokasi penitipan barang bukti.(Win/Relatif.id).
