Mengurangi Luas Hutan Kritis Dan Tingkatkan Penyerapan Karbon, KLHK Ajak Masyarakat Tanam Pohon

108

RELATIF.ID, GORONTALO__Mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di Provinsi Gorontalo, Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Chalid Mohammad, bersama masyarakat melakukan penanaman di Desa Ilomata, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo.

Melalui kesempatan ini, Chalid mengatakan, program penanaman ini telah memberi kontribusi dalam mengurangi luas lahan hutan kritis dan meningkatkan penyerapan karbon serta membantu peningkatan pendapatan masyarakat.

“Menanam adalah perbuatan mulia. Melihat masyarakat di sini (Desa Ilomata) saya merasa puas, karena mereka sangat antusias menanam pohon dan paham manfaat dari pohon. Menurut saya itu keren. Dan saya percaya kegiatan ini mampu membawa perubahan besar untuk masyarakat Gorontalo,” kata Chalid membuka sambutan saat penanaman, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya, program RHL yang digagas KLHK merupakan salah satu prioritas pembangunan, mengingat posisi geografis yang sangat strategis. Oleh karena itu pemerintah pusat menaruh perhatian besar atas pemulihan lingkungan hidup dan kehutanan di Provinsi Gorontalo melalui skema kegiatan pembangunan.

Program RHL itu diantaranya, pemulihan di dalam kawasan lindung melalui pola rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) intensif dan pola agroforestri; Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan Kebun Bibit Desa (KBD); Bibit produktif penghasil Hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan Bibit-bibit lain dari produksi persemaian permanen BPDAS; upaya pemulihan kawasan pesisir melalui rehabilitasi hutan mangrove; pengembangan dan penguatan kelembagaan forum koordinasi DAS, dan kelompok kerja mangrove daerah, serta mendorong Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kehutanan untuk RHL di luar kawasan hutan.

Diterangkan Chalid, pada tahun ini, KLHK melalui BPDAS Bone Bolango melaksanakan RHL seluas 1.300 hektar, RHL mangrove seluas 75 hektar, termasuk pembuatan bangunan konservasi tanah dan air berupa DAM Penahan sebanyak 40 unit dan gully plug sebanyak 80 unit, bibit produktif (HHBK) sebanyak 71.000 bibit, dan bibit dari produksi persemaian yang dibagikan secara gratis untuk ditanam masyarakat sebanyak 750.000 batang.

Selain itu, sebagai upaya meningkatkan dukungan masyarakat, KLHK telah melaksanakan corrective action dari kegiatan RHL dengan memperhatikan dan melaksanakan berbagai pendekatan, termasuk diantaranya pemilihan jenis tanaman dan pola RHL yang sesuai dengan keinginan masyarakat dan kondisi lahan. Hal ini diharapkan tidak hanya mampu memulihkan hutan dan lahan secara ekologi, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan.

“Untuk Provinsi Gorontalo tingkat keberhasilan RHL dengan melibatkan masyarakat cukup tinggi. Tentu semangat kami tak berhenti sampai disitu. Langkah selanjutnya adalah bagaimana program RHL intensif dengan pola agroforestri ini harus benar-benar dapat terus dioptimalkan pengelolaannya oleh masyarakat,” terang Chalid.

Mantan Direktur Walhi periode 2005-2008 ini juga mengimbau agar seluruh masyarakat tanpa terkecuali dapat mensukseskan program RHL ini. Ditegaskan Chalid, bahwa RHL bertujuan untuk menurunkan degradasi hutan dan lahan serta memulihkan lahan-lahan rusak atau kritis, agar dapat berfungsi sebagai media produksi dan media tata air, termasuk diarahkan untuk memulihkan lahan-lahan rusak kritis agar dapat berfungsi kembali sebagai media produksi.

“Saya punya pengalaman datang dibeberapa provinsi, ternyata hasil RHL sangat signifikan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini bisa mengurangi potensi bencana ekologis,” ujar Chalid dengan optimis.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango Provinsi Gorontalo, Heru Permana memaparkan, Desa Ilomata merupakan salah satu lokasi program RHL dengan luas wilayah tanam 100 hektar menggunakan skema swakelola, yang melibatkan 30 anggota kelompok masyarakat.

“Adapun total pohon yang ditanam adalah sejumlah 44.000 pohon yang terdiri dari jenis Jabon sebanyak 8.000 bibit, Jambu Mente sebanyak 26.500 bibit, dan jenis Pala 9.500 bibit.” papar Heru Permana.

Selain itu, Mewakil masyarakat yang terlibat, Ketua Kelompok Tani Datahu Ombulo, Subhan Gude mengaku bersyukur Desa Ilomata masuk dalam program RHL yang dicanangkan KLHK, karena dirasa memberikan banyak manfaat.

“Melalui program KLHK, kelompok tani di Desa Ilomata banyak mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana masyarakat lebih memberdayakan lahan yang dimiliki agar menjadi lahan hijau produktif. Selain itu, program ini telah memberikan kami wawasan pentingnya menanam pohon. Kondisi bumi ini tentu saja harus kita yang menjaga dan merawatnya, salah satunya adalah dengan cara menanam pohon,” ucapnya penuh semangat.

Untuk diketahui, selain Kepala BPDAS Bone Bolango Provinsi Gorontalo, turut hadir dalam penanaman, perwakilan Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Unit Pelaksana Teknis KLHK, unsur Japesda, para pelajar, serta pemangku kepentingan terkait. (Win/Relatif.id).

You might also like
Verification: 436f61bca2cedeab