Polres Gorontalo Mulai Pindahkan 1.250 Karung Barang Bukti Batu Hitam

301

RELATIF.ID, GORONTALO___ Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo secara bertahap memindahkan barang bukti (Babuk) berupa batu hitam (Black Stone) atau batu galena yang ada di Desa Tridharma, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas 1 Gorontalo.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh, Kapolres Gorontalo AKBP Dadang Wijaya,SIK. MM melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gorontalo, IPTU Agung Gumara Samosir, S. Tr.K seusai mengikuti giat Jum’at Curhat di salah satu Warung Kopi (Warkop) yang berada di bilangan Kecamatan Limboto, Jum’at (20/01/2023).

” Jadi kita kemarin secara bertahap mulai pindahkan barang bukti batu hitam ini ke Rupbasan. Agar secara administrasinya kan lebih tertib, dan aman lah.” jelas IPTU Agung Samosir.

Kasat Reskrim Polres Gorontalo, IPTU Agung Gumara Samosir, S. Tr.K saat di wawancarai awak media.

Mantan Kasat Reskrim Polres Boalemo itu menerangkan, bahwa dari ribuan karung batu hitam, sudah 500 (Lima Ratus) karung yang berhasil dipindahkan ke Rupbasan.

” Kita sudah pindahkan sebanyak 500 karung, penyitaan awal itu sebanyak 1.250 (Seribu Dua Ratus Lima Puluh) karung. Perhitungan awal kan tidak sampai seribu, ternyata di situ ada 1.250 karung.” Terang Agung.

” Sisanya ini kemungkian hari ini kita pindahkan, kita mau lihat dulu. Karena ternyata batu hitam ini lumayan berat, jadi mungkin kalau dikilokan mungkin kurang lebih 20 ton lebih lah.” Tambahnya.

Dirinya juga mengungkapkan, jika pihaknya telah memanggil dan memeriksa sejumlah pihak yang ikut terlibat dalam masalah batu hitam tersebut.

” Sudah kita undang yang bersangkutan, kita juga sudah mintai klarifikasi. Ini tinggal kita gelarkan nanti, tapi sebelum kita gelarkan untuk penetapan tersangkanya, kita harus periksa dulu ke lab kandungan batu hitam ini.” Ungkapnya.

Dalam masalah batu hitam di Pulubala, dirinya menegaskan jika Polres Gorontalo telah memeriksa sebanyak 7 orang yang ikut terlibat.

” Ada beberapa orang inisialnya RR baru kemudian KS baru kemudian ada S, kemudian ada beberapa lagi. Lebih kurang kita periksa ada 7 orang.” Tegas Agung.(Win/Relatif.id).

You might also like
Verification: 436f61bca2cedeab