RELATIF.ID, GORONTALO__Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-94, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Limboto Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo laksanakan upacara dan pentas seni yang mengambil tema bersatu membangun bangsa.
Untuk upacara memperingati hari sumpah pemuda jajaran Dewan Guru SDN 18 Limboto dan sebagian siswa/siswi kenakan pakaian adat Gorontalo, Jum’at (28/10/2022).
Adapun yang menjadi pembina upacara yakni ketua Komite SDN 18 Limboto, Wely Moito.
Lewat amanatnya, Wely Moito menyampaikan, rasa bangga bisa didaulat oleh kepala sekolah SDN 18 Limboto untuk menjadi pembina upacara.
“Sebelumnya kami sangat bangga bisa menjadi pembina upacara untuk mewakili orang tua siswa, saya juga masih alumni dari sekolah ini dan begitu banyak kebanggaan lainnya terhadap SDN 18 Limboto”, ucap Wely.
“Kepala sekolah saat ini dan jajaran dewan guru telah banyak melakukan pergerakan dan progres program yang baik olehnya ini harus terus di pertahankan,”Tambahnya.
Sementara itu ditemui usai upacara, Kepala Sekolah SDN 18 Limboto, Hastuti K. Pianus,M.Pd menjelaskan, jika apa yang dilakukan ini dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda dan juga momentum Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ini guru dan siswa melestarikan adat budaya seperti memakai pakaian adat daerah, dan kebetulan juga masih suasana maulid nabi kami lakukan Jumat berkah dengan membagikan makan pada masyarakat yang melewati depan sekolah”, jelas Hastuti saat di wawancarai.
Selain itu juga Hastuti mengatakan, juga dilaksanakan kegiatan pentas seni yang diikuti oleh seluruh siswa di SDN 18 Limboto.
“Kami laksanakan juga pentas seni, kebetulan sekolah kami ini merupakan sekolah penggerak yang didalamnya memuat berbagai macam kegiatan yang mengakomodir semua kebutuhan atau keinginan siswa. Olehnya kegiatan yang diikuti sesuai keinginan dari siswa itu sendiri”,Katanya.
“Misalnya, ada siswa yang suka menari jadi dia harus menari begitu juga dengan yang suka olahraga dan sebagainya. Jadi yang nantinya ditampilkan beraneka ragam semua ini diimplementasikan sebagai wujud pembelajaran diferensiasi”,lanjut Hastuti.
Dirinya berharap, melalui kegiatan yang dilaksanakan ini siswa bisa mengenal lebih berkaitan dengan keanekaragaman adat dan budaya di lingkungannya terutama di Indonesia.
“Dengan begitu anak-anak bisa mengenal dan mengetahui bahwa di sekitarnya ada suatu keindahan budaya, misalnya dengan adanya tari-tarian karena kadang ada yang belum mengenal budaya di sekitarnya olehnya dengan kegiatan ini diharapkan siswa bisa lebih mengenal budaya dan mengimplementasikan budaya itu sendiri”,harap Hastuti K. Pianus.(Win/Relatif.id).