APH Dan Pemerintah Diminta Tindak Tegas Kelompok Yang Merusak Kedaulatan NKRI Di Kabupaten Gorontalo
RELATIF.ID, GORONTALO___Dengan adanya gerakan dari mahasiswa papua yang dilaksanakan belum lama ini membuat ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Gorontalo, Welly Hasan dan Mantan ketua DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) yang juga sekaligus Ketua Harian PERTNA Gorontalo Rinto Nurkamiden Napu angkat bicara.
“Seharusnya aparat kepolisian membubarkan kegiatan itu, apa lagi ketika tidak ada pemberitahuan dan melewati waktu menyampaikan pendapat di depan umum seperti mana tertuang dalam undang-undang nomor 9 tahun 1998”, tegas Welly Hasan saat ditemui tim Relatif.id, Minggu (21/08/2022).
Apa lagi menurutnya, sudah mendeklarasikan jika negara Indonesia adalah penjajah dan mereka (mahasiswa papua.red) menyebutkan jika bendera mereka bukan merah putih melainkan bintang Kejora.
“Ini sudah tindakan makar dan merusak kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang seharusnya oleh Aparat Penegak Hukum (APH) ditindak dengan tegas. Jangan dibiarkan hal ada kelompok-kelompok yang sengaja memecah belah persatuan dan keutuhan negara ini”,Lanjutnya.
Wakil ketua Koni Kabupaten Gorontalo ini juga meminta Pemerintah Daerah dan DPRD benar-benar melakukan fungsi pengawasan, karena kata Welly kegiatan yang sudah beberapa kali dilakukan itu berada tepat di depan kantor DPRD dan kantor Bupati Gorontalo.
“Kami juga mendesak pemerintah daerah lakukan pembinaan pada kelompok-kelompok yang merusak keutuhan, kami tidak mengusik papua yang ada di Gorontalo hanya saja gerakan-gerakan kelompok seperti ini kami minta aparat maupun pemerintah daerah turun tangan”,Katanya.

Menurutnya, jika ini dibiarkan maka dikhawatirkan akan terjadi gesekan sosial di tengah masyarakat.
“Dalam waktu dekat ini kami akan menggelar aksi damai yang pasti ini bukan aksi tandingan tapi hanya sekedar mengingatkan kelompok-kelompok separatis jangan merusak tatanan dan kedaulatan negara. Ingat kita ini baru merayakan kemerdekaan bangsa kita.” ungkap Welly.
Sementara itu, ditempat yang sama, Rinto Nurkamiden Napu yang juga aktivis senior mengecam tindakan kelompok-kelompok yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara apalagi tidak mau mengakui NKRI yang berdampak pada stabilitas keamanan Negara.
“Apa yang dilakukan kemarin itu sudah melampaui batas sebagai warga negara, apa lagi sudah berulang dilakukan. Jangan menguji rasa nasionalisme kami bagi kami NKRI harga mati. Olehnya aparat penegak hukum segera tindak gerakan-gerakan seperti ini jangan tunggu kami yang menindaknya dan klw ini di biarkan akan menjamur dan kedepan membahayakan Keutuhan NKRI”,papar Rinto.
“Kami tidak benci papua, bahkan di Gorontalo ini kami rangkul mereka karena bagi kami mereka adalah saudara, tapi ketika kami sudah menghargai namun berbuat sesuka hati bahkan bertindak melewati batas tentu hal ini sangat keterlaluan.” Tutupnya.(Ay/Relatif.id).