Dosen Psikologi Anti Korupsi, Rustam Akili Minta Pemerintah Dan DPRD Kabgor Kembali Ke Jalan Yang Lurus
RELATIF.ID, KABUPATEN GORONTALO__Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Gorontalo di nilai beberapa kalangan kurang efektif, Termasuk salah satu politisi senior yang juga dosen Psikologi Anti Korupsi. Dr. Rustam Hs. Akili yang menyoroti pola kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo.
Kepada sejumlah awal media, Rustam Hs. Akili mengatakan bahwa dalam pengelolaan roda pemerintahan, Seharusnya Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam mengambil kebijakan wajib melibatkan lembaga DPRD demi kepentingan rakyat.
“Seharusnya dalam mengelola pemerintahan itu ada dua, DPRD dan eksekutif. Ini saya lihat dan ini bisa dikomplain berjalan sendiri-sendiri, saya mohon maaf dalam tanda kutip eksekutif terlalu pandang enteng sama DPRD,” Katanya, Rabu (08/09/2021).
“Kenapa saya tahu? Karena saya juga ada teman-teman dari fraksi NasDem di sana, oleh sebab itu mumpung ini masih ada waktu memperbaiki, DPRD (harus,red) menyuarakan terus. Cobalah bicarakan dengan DPRD sebetulnya yang dihadapi daerah ini apa,” Lanjut Rustam
Dirinya menilai, Pemerintah Kabupaten Gorontalo dibawah kepemimpinan Nelson Pomalingo kurang menghormati lembaga DPRD, olehnya ia meminta terkait kepentingan rakyat pemerintah daerah harus melibatkan lembaga legislatif.
“Kalau menyangkut uang rakyat harus dilibatkan DPRD. memang di PEN itu tidak dipersyaratkan untuk bicara DPRD, tapi ini berakibat hutang, berakibat membebankan rakyat. Kalau berbicara soal kepentingan rakyat DPRD terlibat dong. Saya lihat pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo ini kurang menghormati lembaga DPRD, atau pura-pura tidak tau saja,” Ucapnya
Olehnya, Rustam mengingatkan agar Pemerintahan Kabupaten Gorontalo diminta ada kesesuaian antara kata dengan perbuatan karena tidak beriringan.
“Yang berikut saya melihat abunawas semua ini pelaksana pemerintahan, kata dan perbuatan tidak sama semua dijanjikan ke sana kemari, persoalan kecil saja tidak bisa diatasi,” Pintanya
Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini juga menyoroti lembaga DPRD yang dianggap tidak kolektif kolegial dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
“Saya melihat DPRD ini sudah bersuara, tapi hanya orang perorangan, Tidak berani secara kelembagaan ini barangkali juga modus. Olehnya saya sebagai rakyat ayo kita kembali ke jalan lurus Ihdinas Shirotol Mustaqim,” tutup Rustam dengan senyuman khasnya.(Win/Relatif.id)