RELATIF.ID, GORONTALO___Puluhan mahasiswa Papua gelar mimbar bebas di taman pakaya tower Limboto dengan tuntutan Rasisme dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di wilayah Papua.

Pantauan tim Relatif.id di lokasi sekitar jam 4 sore mahasiswa Papua dan Liga Mahasiswa Indonesia Demokrasi (LMID) Gorontalo mengawali aktivitas dengan menyuarakan pendapat secara bergiliran dengan menyuarakan Bangsa Papua Merdeka.
Bahkan dari beberapa yang hadir menggunakan atribut atau simbol bendera Bintang Kejora. Ter informasi juga kegiatan ini tidak menyampaikan pemberitahuan ke pihak berwajib bahkan melewati waktu penyampaian pendapat di depan umum.

Bahkan hingga malam hari pukul 19:10 mahasiswa Papua masih melaksanakan aktivitas dengan menyalakan lilin guna mengenang masyarakat Papua yang meninggal.
Dalam orasinya mahasiswa Papua menyebutkan jika Indonesia adalah penjajah dan hanya menguras kekayaan alam Papua.
“Papua bukan bagian dari Indonesia, berikan kemerdekaan untuk bangsa Papua. Apa yang dilakukan Indonesia hanya untuk menguras hasil bumi bangsa Papua. Dan rasisme yang terjadi 3 tahun lalu di Surabaya hari ini kami peringati” Ujar Henky Boma. Jumat, (19/08/2022).

Masa aksi juga menyebutkan, bahwa masyarakat Papua sering mendapatkan intimidasi dan rasisme dari masyarakat Indonesia.
“Bendera Papua bukan merah putih, masyarakat Papua diintimidasi di tanahnya sendiri, rasisme terus dilakukan masyarakat Indonesia.” Tegas Henky.

“Kami yang berdiri saat ini bukanlah terorisme kami hanya mengenang kejadian separatisme dan pelanggaran HAM pada saudara-saudara kami yang telah meninggal”,Tambahnya.(Win/Relatif.id).