RELATIF.ID, GORONTALO___Puluhan masyarakat dari Kecamatan Bongomeme dan Kecamatan Dungaliyo datangi kantor DPRD Kabupaten Gorontalo dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo, Selasa (20/09/2022).
Masyarakat yang tergabung dalam aliansi Amara Masyarakat Bongomeme-Dungaliyo dengan tageline Pemerintah Durhaka Rakyat Menggugat.
Dalam tuntutannya, masyarakat meminta, Benahi jembatan Pilolalenga, Momala, Bongomeme dan Upomela. Bangun dan perbaiki jalan di Pangada, Duwanga, Pilolalenga, Kaliyoso, Botubolowe, Ambara, Momala, Dulamayo s/d Batuloreng, Bongohulawa s/d Kayumerah.
Perbaiki tanggul sungai di Kecamatan Dungaliyo. Dan penanggulangan cepat terhadap infrastruktur pasca banjir. Juga evaluasi perusahaan swasta di Kecamatan Bongomeme dan Kecamatan Dungaliyo.
“Pimpinan DPRD Kabupaten Gorontalo saat ini berasal dari Batudaa Cs, Namun masih banyak pembangunan infrastruktur yang tidak diperhatikan”, ujar Novaldy T. Gani lewat orasinya.
Olehnya, kata Novaldy DPRD melalui Pemerintah Daerah harus memperhatikan pekerjaan infrastruktur dan mengevaluasi beberapa perusahaan yang beroperasi di wilayah Bongomeme-Dungaliyo yang tidak berkontribusi atas perbaikan infrastruktur.
“Kami meminta melalui perwakilan kami yang ada di DPRD agar kiranya mengusulkan perbaikan maupun pekerjaan infrastruktur seperti jalan dan jembatan di Bongomeme-Dungaliyo”,Katanya.
” Termasuk juga pekerjaan tanggul yang harus di perbaiki oleh BWS Sulawesi II Gorontalo, karena dengan adanya tanggul jebol sangat merugikan masyarakat Bongomeme dan Dungaliyo”,Tegasnya.
Sementara itu, saat menerima masa aksi ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase menyampaikan, apresiasinya pada seluruh masyarakat yang telah mendatangi kantor DPRD.
” Saya sangat berterimakasih pada seluruh masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi saat ini dan yang pasti apa yang disampaikan akan kami tindaklanjuti dengan melihat skala prioritasnya”, ucap Syam T. Ase.
“Akan kami lihat mana yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, sehingga ini yang akan diusulkan nanti. Begitu juga dengan pekerjaan sekarang yang dibiayai dengan dana PEN untuk segera diselesaikan”, tambah Syam.

Selain itu, Arsin Mokoagow yang didampingi Haris Djafar saat menerima masa aksi di kantor BWS Sulawesi II Gorontalo menjelaskan, untuk tuntutan masa aksi akan ditindaklanjuti pekerjaannya dalam waktu dekat.
” Semua sudah kami catat dan terima tuntutannya dan untuk pekerjaan yang tidak masuk anggaran tahun ini akan di tindaklanjuti melalui anggaran pada tahun kedepannya.” Jelas Arsin.
Dan untuk yang nantinya lahan yang akan dilalui alat berat dari BWS II Gorontalo dirinya meminta warga untuk memastikan jika tidak ada yang melakukan protes dengan ganti rugi.
“Masyarakat harus memastikan tidak ada lagi protes dari warga untuk lahan yang dilalui alat berat dari BWS Sulawesi II Gorontalo ketika melakukan pekerjaan nanti, sebab kami tidak memiliki anggaran untuk itu”,Pintanya.(Ay/Relatif.id).