RELATIF.ID, GORONTALO__ Pelaksanaan dialog bersama yang dikemas dalam kegiatan Sarapan Bareng (Sabar), yang digelar oleh jajaran Polres Gorontalo pada. Jumat (30/12/2022) di Warung Kopi (Warkop) Pinogu Kecamatan Limboto, mendapatkan sambutan hangat dan apresiasi yang luar biasa dari semua kalangan Aktivis yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Dir Intel Kombes Pol Hendrik Hotuguan Siregar SIK dan Kabid Humas Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono SIK, serta Ustad Abdul Azis Ali sebagai perwakilan tokoh agama dan beberapa tokoh masyarakat dan juga para Aktivis dari berbagai kalangan serta sejumlah insan pers, terbanyak yang menjadi topik pembahasan adalah masalah pelayanan Polri terhadap masyarakat.
Seperti yang disampaikan Irfan Isa aktivis muda Kecamatan Limboto, yakni masalah bentor yang banyak melanggar aturan dalam berlalu lintas dimana kebanyakan di saat berada di traffic light mereka sering mengabaikan keberadaan lampu merah dan langsung menerobos, sehingga berpotensi terjadinya Laka Lantas yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri.
“Biasanya setiap pagi disetiap perempatan jalan ada petugas kepolisian dalam hal ini Satuan Lalu Lintas melakukan penjagaan, namun saat ini entah mengapa sudah tidak ada lagi,. Makanya kami masyarakat rindu dengan hal itu. Kami berharap agar pihak kepolisian mengadakan sosialisasi lagi kepada para tukang bentor, bagaimana mematuhi aturan dalam berlalu lintas,” Jelasnya.

Kemudian yang disampaikan oleh Andris Entengo, yakni terkait masalah frudisial atau penarikan kendaraan oleh pihak yang mengatas namakan lising, karena ada masalah pembayaran kredit, sebagai anggota BPSK dirinya mempertanyakan hal itu, karena barang bukti berupa kendaraan tersebut di pindah tangankan atau dijual secara bodong oleh pihak-pihak tertentu.
Menjawab hal ini, kapolres Gorontalo AKBP Dadang Wijaya SIK mengatakan dirinya sangat berterima kasih atas kritikan dan saran dari para aktivis atas pelayanan yang diberikan oleh jajaran kepolisian dalam hal ini Polres Gorontalo dimana pihaknya akan mengevaluasi kembali apa yang akan menjadi saran dan masukannya.
Untuk para tukang bentor, dirinya akan mengagendakan tatap muka dengan mereka dalam rangka mensosialisasikan kembali bagaimana cara berlalu lintas yang baik, sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna kendaraan lainnya di jalanan.
“Untuk BPSK kita akan bicarakan Besama lagi bersama baik itu pihak finansial maupun pihak BPSK itu sendiri. Yang jelas saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan semua yang sudah hadir dan memberikan kritik dan saran, sehingga bisa kita evaluasi kembali kedepannya, dalam rangka untuk menjadikan polisi sebagai sahabat masyarakat, sehingga Polri bisa lebih baik lagi ke depannya,” ungkap AKBP Dadang Wijaya SIK. (Ded/Relatif.id).