RELATIF.ID, GORONTALO___Puluhan masa aksi yang tergabung dalam LSM Laskar Macan Asia kembali gelar demo di depan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo, Rabu (08/06/2022).
Dimana sebelumnya juga mereka telah melaksanakan aksi yang sama di depan kantor BWS Sulawesi II Gorontalo dan rencananya hari ini kembali turun menyuarakan tuntutan yang sama.
Aksi Unjuk Rasa ini dalam rangka menyikapi kinerja dari pihak Balai Sungai yang terkesan lamban untuk penyelesaian pembebasan lahan pada pembangunan Waduk Bolango Ulu.
“BWS memiliki banyak masalah yang hingga saat ini belum selesai seperti proyek Waduk Bolango Ulu yang dianggarkan kurang lebih Rp 2.2 triliun namun tidak ada tanggung jawab terhadap masyarakat yang terkait pembebasan lahan”.ujar Taufik Buhungo lewat orasinya.
Pihaknya juga menegaskan, Kabupaten Gorontalo sering dilanda bencana banjir namun dengan adanya anggaran yang begitu besar di BWS tidak mampu tangani permasalahan tersebut.
Olehnya Taufik meminta, Jika kepala BWS tidak mampu selesaikan permasalahan tersebut, dipersilahkan angkat kaki dari jabatannya di Provinsi Gorontalo karena dinilai tidak berhasil.
“Persoalan rakyat tidak boleh dianggap remeh karena hal ini menyangkut kehidupan sosial masyarakat yang saat ini hak masyarakat yang tidak diseriusi”,Tegasnya.
Senada dengan Taufik Buhungo, Koordinator Lapangan, Budiyanto Biya memaparkan, diduga ada manipulasi data di BWS karena seringkali ditemukan adanya masalah yang menyangkut anggaran besar yang diterima oleh BWS.
“Masyarakat di Bolango Ulu sering menyampaikan keresahan akibat tidak adanya tindak lanjut dari permasalahan pembebasan lahan yang hingga saat ini belum diselesaikan tapi pekerjaan sudah dilanjutkan. Sehingga kami meminta agar hal ini agar segera diselesaikan.”papar Budiyanto Biya.
Sementara itu saat menerima masa aksi, Kepala Seksi Pelaksanaan, Hanafi R. Ngule menyampaikan, Pihak BWS telah melakukan mediasi dengan masyarakat dengan melakukan pengecekan kembali terkait administrasi pembebasan lahan yang menjadi masalah di lokasi Waduk Bolango Ulu.
“Berkaitan dengan Bulango Ulu terkait pembebasan lahan yang masih ada sebagian yang belum bisa di proses yang berkaitan dengan administrasi di dalamnya dan kemarin sudah ada beberapa yang di ajukan tapi mengalami kekurangan administrasi dan ada yang dilakukan perbaikan sampai pimpinan kami sampai ke Jakarta”,jelas Hanafi.
Disinggung terkait proses tender sudah dilakukan namun masih ada lahan yang belum dibebaskan Hanafi menjelaskan, jika anggaran turun bersamaan sehingga proses tender harus dilakukan.
“Daripada sebenarnya anggaran turun bersamaan juga jadi harus dilaksanakan tender, dan untuk pembebasan lahan ini yang masih tersisa bagian genangan dan pekerjaan ini sampai tahun 2024 baru digenangi dan pekerjaan baru di bendungan untuk lokasi konstruksinya sudah dibebaskan”,Tandasnya.
“Harapannya agar sama-sama masyarakat bersama pihak BWS agar mendukung dan mengawal segala kegiatan yang saat ini tengah dilaksanakan.”harap Hanapi.(Ay/Relatif.id).