RELATIF.ID, GORONTALO___Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo tinjau langsung pembangunan Pasar Modern Limboto atau Soping Center yang dalam waktu dekat ini akan segera dikerjakan.
Selain meninjau pekerjaan, Bupati Gorontalo yang terlihat didampingi Sekretaris Daerah, Roni Sampir dan beberapa OPD itu meninjau langsung lokasi pembangunan 58 unit lapak untuk merelokasi sementara para pedagang di Shopping Center ke pelataran Terminal Limboto.

Pembangunan lapak-lapak akan mulai dilaksanakan, Jum’at (20/05/2022) oleh PT. Putra Jaya Andalan, sebagai pelaksana proyek pembangunan Pasar Modern pengganti Shoping Center Limboto.
“Mulai besok mereka akan membangun lapak-lapak disini, kurang lebih selama dua minggu untuk memindahkan pedagang-pedagang yang ada di Shoping Center,”ujar Nelson saat di wawancarai awak media, Kamis (19/05/2022).
Dirinya meminta, para pedagang tetap bertahan dan tidak pindah karena Pemerintah tetap menyediakan tempat berjualan.
“Kurang lebih 58 lapak, sehingga tidak ada alasan penjual di Shoping untuk pindah, kita sudah sediakan tempatnya”, Pintanya.
Fasilitasi pedagang Shoping juga akan ditindaklanjuti dengan penataan para pedagang mingguan ke lokasi pasar harian yang tak jauh dari Terminal Limboto.
Melalui kebijakan ini Pemerintah Kabupaten Gorontalo bakal meniadakan pasar mingguan di Limboto dan menggantinya dengan pasar harian.
Sementara itu, jadwal pembangunan proyek pasar modern akan dimulai pada pertengahan Juni 2022 nanti. Bupati Nelson berharap pekerjaannya akan selesai lebih awal sehingga paling lama sembilan bulan.
“Dengan demikian pertengahan Juni kita meletakkan batu pertama pembangunan Shoping Center. Saya berharap paling lambat sembilan bulan ini (para pedagang) kembali pindah, harapannya kepada pengusaha ini benar-benar ekstra cepat, termasuk dukungan semua pihak utamanya pedagang”, harap Nelson.
Di pihak lain, langkah Pemerintah Daerah merenovasi Shoping Center menjadi pasar modern diharap beroleh dukungan semua pihak. Bupati Nelson menyebut, proyek ini telah terkatung-katung selama setahun karena terkendala proses tender.

“Kita hari ini kan penantian begitu panjang ya.., kurang lebih setahun tertunda. Uangnya sudah ada tapi tendernya (terkendala). Alhamdulillah tendernya selesai, koordinasi antara konsultan, PPK dan juga stakeholder yang lainnya sudah terlaksana dengan baik,”ungkap Nelson.(Win/Relatif.id).