RELATIF.ID, GORONTALO____Pekerjaan jalan yang ada di ruas, Hasan Dangkua-Hunggaluwa, Kecamatan Limboto dengan anggaran Rp 5.948.129.777,49,- sumber dana APBD Kab. Gorontalo (Pinjaman PEN) waktu pelaksanaan 108 (Seratus delapan) hari kalender pelaksana CV. Ayu Jaya di protes warga.
Pasalnya pekerjaan dengan volume total 3.792 meter. Aspal : 3.040 meter x 5,5 meter (overlay), 752 meter x 5,5 meter (pelebaran + overlay) hingga saat ini belum rampung, Senin (07/02/2022).
“Kami sebelumnya masyarakat menginginkan aspal malah sekarang hanya mendapatkan abu (debu .red), dan ini sudah 4 bulan lamanya”, ujar Alpian Biga warga Kelurahan Bionga saat di wawancarai awak media.
Dirinya menyampaikan, pekerjaan jalan Hasan Dangkua-Hunggaluwa seperti pekerjaan Abu Nawas.
“Pekerjaan ini seperti pekerjaan Abu Nawas, kenapa saya katakan Abu Nawas justru jalan yang bagus di aspal yang tidak bagus tidak di aspal. Inilah sebenarnya yang menjadi keluhkan kita”,jelas Alpian.
“Hanya saja saya tidak tahu apa maksud dari pelaksana, dia (pelaksana.red) mulai pekerjaan dari bundaran DPD II Golkar padahal jalan ini masih bagus yang menurut pak Kabid itu baru terbuka pori-pori jalan. Sementara torang punya disini sudah di bongkar tapi dibiarkan”,Tambahnya.
Janji dari pelaksana untuk segera melakukan pengaspalan, kata Alpian hingga saat ini belum dilaksanakan.
“Dan melihat, kalau soal alat ada di lokasi tapi aktivitas tidak ada saat mereka melakukan penimbunan klas B di depan rumah saya, saya tanyakan kapan dilakukan pengaspalan mereka mengatakan dalam waktu dekat”,Katanya.
Bahkan saat ini masyarakat yang melewati ruas jalan yang dikerjakan CV. Ayu Jaya ini masih menikmati debu dan jalan kelihatannya dua susun.
” Hingga saat ini belum ada aktivitas, saya sudah sampaikan jika saat ini kami akan mendapatkan penyakit karena setiap hari menghirup debu, kemarin bahkan jalan dua susun itu bukan lagi di Kota Gorontalo tapi di Limboto juga ada tapi sekarang jalan dua susun itu kurang lebih 300 meter sisanya”,ungkap Alpian.
Tokoh pemuda Gorontalo ini menduga jika pekerjaan ini sudah tidak lagi dilaksanakan oleh CV. Ayu Jaya melainkan CV. Sinar Agung.
” Saya pada saat itu mencari tahu pekerjaan siapa ini, begitu kami tahu rupanya ini pelaksana CV. Ayu Jaya pekerjaan bung Anton salah satu kontraktor yang eksis di Gorontalo. Dan anehnya menurut pengakuan yang melakukan pembongkaran dan penimbunan malah dari perusahaan lainnya, yaitu CV. Sinar Agung, Saya tanya pada mereka ini masih Anton katanya sudah tidak lagi melainkan sudah Sinar Agung menurut pengakuan mereka”,terang Alpian.
“Saya tidak tahu kalau ini sudah di take over cuma posisinya jawaban mereka di lapangan seperti itu, Saya memprediksi memang pekerjaan ini milik CV. Sinar Agung saya juga liat di mobil tengki yang melakukan penyiraman jalan tertulis CV. Sinar Agung”,tutur Alpian.
Sementara itu saat di konfirmasi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Gorontalo, Ansor Napu belum menjelaskan secara detail disebabkan mengikuti kegiatan di luar Gorontalo.
“Bo lagi ada di Manado, terimakasih”,tulis Ansor singkat melalui balasan Whatsapp.
Saat ditanyakan mengapa belum dilakukan pengaspalan di wilayah Kelurahan Bionga, Ansor Napu mengatakan akan ditanyakan ke Kepala Bidang. Dan pekerjaan ini masih dilaksanakan oleh CV. Ayu Jaya.
“Lagi mo tanya Kabid apa kendala sampai belum lanjut aspal, Masih Ayu Jaya”,Katanya.
Hingga berita ini terbit, tim Relatif.id berusaha mendapatkan tanggapan lengkap dari Dinas PU-PR dan CV. Ayu Jaya serta CV. Sinar Agung.(Win/Relatif.id).