Scroll untuk baca artikel
space iklan di sewakan oleh RELATIF.ID
Kabupaten Gorontalo

Ratusan Perangkat Desa Turun Demo, Tuntut Pembayaran Gaji Tiga Bulan

×

Ratusan Perangkat Desa Turun Demo, Tuntut Pembayaran Gaji Tiga Bulan

Sebarkan artikel ini
Ratusan aparat desa gelar demo di depan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo.

RELATIF.ID, GORONTALO – Ratusan perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa se-Kabupaten Gorontalo memadati pelataran Tower Pakaya (Menara Keagungan Limboto), Kabupaten Gorontalo, Senin (09/12/2024). Mereka menuntut pemerintah daerah segera membayarkan gaji yang tertunda selama tiga bulan.

Salah satu orator aksi menyampaikan kritik keras terhadap Bupati Kabupaten Gorontalo yang disebut sebagai “Khalifah Kabupaten Gorontalo”. Ia menilai pemimpin tersebut gagal mengelola keuangan daerah.

“Khalifah Kabupaten Gorontalo yang katanya profesor, hari ini terbukti tidak mampu mengelola keuangan daerah. Kami sudah bekerja keras, tapi hak kami selama tiga bulan belum dibayarkan,” ungkapnya dengan nada lantang.

Ia juga menambahkan bahwa situasi ini mencerminkan ketidakadilan yang dirasakan oleh perangkat desa.

“Kabupaten Gorontalo tidak baik-baik saja. Ada tangis aparat desa yang menuntut hak-haknya,” lanjutnya.

Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Gorontalo, Efendi Nento, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur dalam memperjuangkan hak-hak perangkat desa.

“Kami tidak takut. Hari ini, kami menyuarakan aspirasi untuk menuntut hak-hak kami yang tak kunjung dibayarkan,” kata Efendi dengan tegas.

Hal senada juga disampaikan Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (PAPDESI) Kabupaten Gorontalo, Wowiling Habibullah. Ia menegaskan bahwa aksi ini adalah representasi perjuangan perangkat desa di seluruh Kabupaten Gorontalo.

“Saya berdiri di sini untuk mewakili perangkat desa se-Kabupaten Gorontalo. Kami menuntut hak kami segera dibayarkan oleh pemerintah daerah,” ujar Wowiling.

Wowiling juga mengungkapkan dampak serius dari keterlambatan pembayaran gaji tersebut. Ia menyebutkan bahwa dua janda perangkat desa di Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya, bahkan mengalami kesulitan untuk makan.

“Sampai tadi malam, saya masih berpikir apakah akan ikut aksi ini atau tidak. Namun, faktanya bahwa ada dua janda perangkat desa saya tidak bisa makan membuat saya berdiri di sini hari ini,” tandasnya.

Menarik Untuk Anda :  Lima Kecamatan Di Kabgor Terendam Banjir, BPBD Kirimkan Sejumlah Bantuan

Penulis: Beju

space iklan di sewakan oleh RELATIF.ID
space iklan di sewakan oleh RELATIF.ID
space iklan di sewakan oleh Tik Tok