Kabgor,- Diduga mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang Sumatera Utara, mantan calon Bupati Gorontalo, Chamdi Tumenggung Mayang dipecat dari ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Gorontalo. Sebagai mana dilansir dari media Kontras.id, Selasa (09/03/2021).
Pemecatan Chamdi ini berdasarkan surat undangan dari DPP Demokrat yang melakukan rapat secara daring dengan menghadirkan seluruh Ketua DPC se Indonesia, Minggu (07/03/2021). Untuk DPC Kabupaten Gorontalo, diwakili oleh Amir Habuke selaku pelaksana tugas (Plt) yang mengikuti rapat tersebut, bukan lagi Chamdi Mayang.
Berkaitan dengan hal ini, Amir Habuke saat dikonfirmasi via telepon mengakui jika dirinya sudah ditetapkan sebagai Plt Ketua DPC Demokrat Kabupaten Gorontalo,oleh DPPP. Selain itu, Amir mengungkapkan ada 20 orang kader demokrat yang dipecat.
“ Yang pasti kami tetap harus merapatkan barisan dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang terkait gerakan KLB di Deli Serdang “. ucapnya
DPD maupun dirinya selaku Plt ketua tidak akan mengundang Chamdi Mayang untuk dimintai klarifikasi, karena hal ini menurut Amir tidak diperlukan lagi.
“ Secara otomatis sudah tidak lagi, karena sanksi tegas diberikan bagi kader yang membelit, Sudah langsung dipecat, karena bukti-bukti dari DPP sudah jelas termasuk manifesnya,” tegas Amir
Dirinya juga menjelaskan, hasil rapat daring bersama DPC se-Indonesia, Plt diperintahkan mensolidkan kader agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh kubu dari KLB.
Tak hanya itu, Plt juga diminta menjalankan seluruh program ketua umum Demokrat Agus Hadimurti Yudhoyono, dan mempersiapkan musyawarah cabang (Muscab) maupun daerah (Musda), karena kepengurusan DPC Demokrat Kabupaten Gorontalo berakhir tahun 2022. Namun Amir mengaku tak akan melakukan perubahan struktur di DPRD meski ketua DPC telah berganti.
“Kami terus mengembangkan kader, sehingga tidak akan merubah struktur walaupun memang saya bukan ketua fraksi,” katanya
Sementara itu secara terpisah Chamdi Tumenggung Mayang saat dimintai tanggapannya terkait pemecatan dirinya mengaku belum mengetahui jika dia telah dipecat. Sebab sejak sebelum hinnga sesudah kongres dilaksanakan, tak ada yang menghubunginya untuk menyampaikan bahwa ia dipecat.
“ Dengan cara-cara seperti ini tanpa konfirmasi hanya karena foto dan sebagainya, padahal sebaikny ada konfirmasi. Andaikan dimintai konfirmasi, saya pastinya akan jelaskan secara detail seperti apa keadaanya. Tetapi karena mereka tanpa konfirmasi langsung mengambil keputusan saya menganggap inilah pendidikan politik yang tak cerdas,” tutup Chamdi (Win)