RELATIF.ID, GORONTALO__Berkaitan dengan tagar Indonesia Gelap membuat aktivis Gorontalo, Andi Taufik angkat bicara menurutnya termaktub dalam UUD 1945 dalam alinea ke empat “untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Negara dan pimpinan negara kemudian harus berpegang atau berprinsip pada pedoman bernegara.
“Hari ini kita melihat negara kita sedang dalam keadaan depresi berat di akibat oleh beberapa regulasi dan ketetapan yang akan diterapkan oleh pimpinan negara. Jangan heran hari ini banyak sekali demo yang terjadi, itu di akibatkan rasa kecewa mereka terhadap semua keadaan hari ini.” Ungkap Andi Taufik.
Lebih lanjut kata, Andi bahwa saat ini demo sudah di lakukan di mana-mana antara lain (BEM SI) yang menyoroti berbagai kebijakan pemerintah. Bukan hanya itu puluhan pelajar di Wamena Papua juga menggelar aksi menuntut pendidikan gratis dan menolak makan bergizi gratis.
“Ini menunjukan ada hal yang perlu di kaji lebih jauh oleh negara terkait regulasi yg akan di tetapkan.”Katanya. Selasa (18/02/2025).
Dirinya meminta Pemerintah mengkaji lebih jauh terkait Inpres No 1 tahun 2025 yang mengarah kepada pemangkasan anggaran secara tidak adil.
“Hari ini saya menyampaikan bahwa saya bukan menolak pemangkasan anggaran tapi ada beberapa hal yang kemudian harus di tinjau terkait pemangkasan anggaran ini. Antara lain adalah imbas pemangkasan anggaran ke perguruan tinggi, saya meyakini sampai hari ini bahwa unjung tombak kemajuan negara adalah pendidikan dan pengetahuan oleh sebab itu ketika pemangkasan anggaran berimbas kepada pendidikan, kami akan menjadi garda terdepan untuk melawan dan menolak.” Tegasnya.
“Kemudian anggaran kemenkes juga turut ikut di pangkas ini menunjukan ketidak pedulian negara terhadap rakyat. Rakyat berhak untuk hidup dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Di tambah lagi dengan kebijakan pencairan tunjangan dosen dan tenaga pendidik. Saya merasa aturan ini seakan tidak menghargai dan mengapresiasi dosen dan tenaga pendidik. Mereka adalah garda terdepan dalam mewujudkan cita cita negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, jadi layak untuk bisa mendapatkan apresiasi lebih.” Lanjutnya.
Andi menerangkan, bahwa yang menjadi pertanyaan besar adalah ada beberapa lembaga yang tidak terkena imbas dalam pemangkasan anggaran, antara lain adalah POLRI dan DPRD.
“Saya rasa lembaga yang berhak untuk mendapatkan pemangkasan adalah polri itu sendiri karena melihat hari ini lembaga kepolisan menjadi salah satu lembaga yang paling tidak dipercaya, dengan alasan itu saya beranggapan bahwa dari kurangnya kepercayaan rakyat terhadap polri bisa menjadi alasan kuat untuk negara melakukan pemangkasan anggaran. Terlebih lagi terlalu banyak oknum kepolisian yang menjadi dalang terhadap kerugian negara terlebih khusus pada bidang sumber daya alam. Isu bertebaran di mana-mana bahwa polri malah menjadi back up para perampok kekayaan alam. Lebih jauh ada DPR-RI juga yang perlu mendapatkan pemangkasan anggaran dari negara, khusunya untuk perjalan dinas yang selalu mereka lakukan.” Terangnya.
“Dari semua permasalahan hari ini saya ingin agar negara kemudian mengkaji lebih jauh setiap langkah yang akan mereka lakukan. Di IAIN Gorontalo kemarin sudah terjadi demo besar-besaran terkait dengan pelaksanaan KKS yg hampir tidak terlaksana. Birokrasi IAIN kemudian menyampaikan bahwa kampus dalam tahap krisis anggaran yang di akibatkan oleh pemangkasan anggaran besar-besar oleh pemerintah saat ini. Ini tentu menjadi dilema tersendiri bagi kami semua yg berada di perguruan tinggi.” Tambah Andi.
Terakhir, Andi menegaskan bahwa pihaknya saat ini sementara melaksanakan konsolidasi internal berkaitan dengan isu nasional yang sedang dihadapi oleh negara saat ini.
“Saya sampaikan bahwa hari ini kami di IAIN Gorontalo sedang melaksanakan konsolidasi internal terkait dengan isu-isu nasional hari ini. Konsolidasi sudah berjalan beberapa hari tinggal menunggu tahap akhir. Saya berharap dengan adanya pemberitaan ini menjadi simbol warning untuk pemerintahan. Jikalau permasalahan terus berlarut dan semakin berimbas kepada masyarakat luas, saya dan rekan-rekan seperjuangan di IAIN Gorontalo akan menggelar aksi nasional.” Tuturnya.
Pewarta: Beju