RELATIF.ID, GORONTALO – Aksi damai yang digelar oleh mahasiswa Gorontalo yang tergabung dalam aliansi “Peduli Demokrasi” (PEDA) di bawah Menara Limboto, Kabupaten Gorontalo, pada Senin (26/08/2024), berakhir dengan insiden kekerasan terhadap salah satu aktivis mahasiswa.
Andi Taufik, seorang aktivis yang turut serta dalam aksi tersebut, menjadi korban pemukulan oleh seorang oknum yang belum diketahui identitasnya.
Awalnya, aksi tersebut berlangsung dengan tertib. Namun, di tengah jalannya demonstrasi, Andi Taufik, yang saat itu sedang berorasi di atas mobil sound, tiba-tiba mengalami tindakan kekerasan setelah menyampaikan orasinya.
Dalam orasinya, Andi membahas isu hangat terkait kasus pemukulan terhadap salah satu kader PMII yang sedang ditangani oleh Polres Gorontalo.
“Saat saya turun dari mobil sound setelah berorasi, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil saya dan berkata, ‘Kenapa ngana bahas itu kasus?’ Lalu, tanpa peringatan, dia langsung memukul leher saya,” ungkap Andi saat diwawancarai setelah kejadian.
Masa aksi yang menyaksikan insiden tersebut segera mengamankan Andi dan membawanya ke tempat yang aman hingga dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.
“Yang membuat saya kecewa adalah demo kami ini dijaga oleh pihak Polres Limboto, tetapi pada saat insiden itu terjadi pihak kepolisian tidak mengamankan pelaku, hanya dibiarkan begitu saja,” tutur Andi.
Andi juga berharap pihak kepolisian, khususnya Polres Gorontalo, segera mengusut dan menangkap pelaku, mengingat aksi demonstrasi tersebut mendapatkan pengamanan dari personil kepolisian yang lengkap.
Pewarta: Beju