RELATIF.ID, GORONTALO___Program pemerintah pusat National Urban Water Supply Project (NUWSP) yang didukung Bank Dunia berhasil dilaksanakan oleh Perumda Tirta Limutu atau PDAM Kabupaten Gorontalo.
“Tujuannya ini mengoptimalkan air baku yang ada, karena air baku kita ini berlebihan oleh program NUWSP ini membantu kapasitas yang sebelumnya 60 lite sehingga ditambah lagi 60 liter sehingga menjadi 120”,jelas Direktur PDAM, Rivo Hiola saat ditemui diruang kerjanya, Senin (05/09/2022).
“Ini juga guna melayani wilayah-wilayah yang tekan airnya lemah dan dibagi beberapa segmen yaitu, Limboto dan Limboto Bara serta Telaga sebagian. Kalau program ini sudah selesai dikerjakan maka wilayah-wilayah tekan airnya lemah akan lebih baik seperti apa diharapkan oleh para pelanggan”,sambung Rivo.
Pada intinya adanya program NUWSP ini guna menambah suplai atau tekan air di wilayah-wilayah yang terdampak atau kurang air. Seperti wilayah Telaga Cs dan Limboto sebagian.
“Ini juga akan menambah jumlah sambungan atau SR, target kita sambung akan bertambah di tahun 2023. Dan saat ini untuk program NUWSP ini sudah mulai diuji coba juga dilakukan pembenahan karena masih ada beberapa yang kurang, namun dengan begitu setelah diujicoba untuk wilayah Telaga sebagian tekan air sudah baik”,kata Rivo.
Sementara itu, mantan Kabag Teknik PDAM Kabupaten Gorontalo, Ahmad Bahri menambahkan, melalui program ini dilakukan dua zonasi yakin Telaga dan Limboto. Dengan adanya dua zonasi ini dipikirkan bagaimana pendistribusian dan tekan air.
“Kegiatannya adalah menambah kapasitas produksi, yang tadinya 60 liter perdetik menjadi 120 liter perdetik. Ini akan berkolerasi dengan sambungan rumah”,tambah Ahmad.
Pihaknya juga saat ini mengakui jika masih ada sistem yang kurang namun akan terus di perbaiki untuk meminimalisir keluhan-keluhan para pelanggan PDAM Kabupaten Gorontalo.
“Jika pembangunan ini terealisasi harapan kita meminimalisir keluhan para pelanggan, olehnya mari kita berdoa bersama apa yang kita harapkan bisa segera terwujud. Pekerjaan fisik saat ini sudah mencapai 95 persen,” Paparnya.
“NUWSP itu terbagi dua yang memiliki wewenang yakni Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) , dan saat ini pekerjaan APBN sudah 95 persen dan DDUB baru sekian persen. Keduanya ini harus berjalan dengan baik tetapi inti dari pembangunan ini ada di DDUB sebenarnya yang namanya filter”,tutup Ahmad Bahri.(Win/Relatif.id).