Digunakan Sebagai Tempat Pekerjaan Box Container, Gedung Wisma Atlet Kabupaten Gorontalo Diduga Beralih Fungsi

555

RELATIF.ID. GORONTALO__Wisma atlet yang saat ini digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 diduga sudah berubah fungsi, Rabu (22/12/2021).

Pasalnya dari beberapa bangunan wisma satu diantaranya sudah beralih fungsi menjadi tempat atau mes para tukang yang bekerja di kawasan sport center dan di jadikan tempat pembuatan box container jualan.

Box container jualan sendiri diketahui di peruntukan untuk para pedagang di kawasan Bolivar Kelurahan Balihuangga, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Dan para tukang yang saat ini tinggal di wisma yang bekerja di pembangunan gedung isolasi lansia di kawasan Sport Center.

“Ini pekerjaan di pasar bolivard ada kerja disini nanti so jadi torang bawah di sana, kebetulan satu kontraktor yang kerja ini satu bas juga kontraktor tidak tau tapi yang biasa datang ti Pak Erick. Pekerjaannya juga itu gedung lansia BPBD”jelas pekerja box container yang ditemui di depan wisma.

Menurutnya, di lokasi pekerjaan di kawasan bolivard tidak memiliki daya listrik yang mumpuni sehingga di kerjakan di depan gedung wisata atlet.

“Kebetulan bas-bas (pekerja.red) yang bekerja gedung lansia juga bekerja box container jadi mereka di kasih fasilitas untuk tinggal di gedung ini, nanti bicara saja dengan kepala dinasnya dulu saya hanya bas pembantu”, Ungkapnya.

Suasana para tukang yang kerjakan box container di depan Wisma Atlet.

Sementara itu, saat di konfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Sumanti Maku menyampaikan, jika saat ini pihaknya sementara melakukan percepatan pembangunan gedung isolasi sehingga para pekerja di izinkan tinggal di wisata yang seyogyanya dijadikan tempat isolasi pasien covid-19.

“Tidak ada yang mengontrak untuk spesi itu mungkin mereka hanya mengambil kemudahan saja, nanti saya cek, dan untuk pekerja gedung isolasi lansia itu kan dari jauh sehingga untuk tempat paling ujung itu saya bertanggung jawab karena saya ijinkan mereka meminjam itu tempat supaya dorang tidak bolak-balik ke Boliyohuto”, Ucapnya saat di wawancarai melalui sambungan telepon.

Di singgung apakah pekerja gedung lansia tidak memiliki direksikit, Sumanti Maku menyebutkan jika anggaran hanya kecil.

“Bo perusahaan kecil yito atii masa dorang somo ba bangun direksikit, dan kalau pembuatan box container saya tidak tau yang saya tau itu hanya pekerja gedung lansia yang tinggal di situ. Yang kita ijinkan itu hanya satu gedung makanya kita ambil yang paling ujung”, Sebutnya.

Selain itu, Kepala Bidang Pasar, Rahmanto Lahili menjelaskan, pihaknya tidak ingin tau box container penjualan itu di kerjakan dimana, yang terpenting baginya ketika digunakan sudah berada di lokasi pekerjaan.

“Kami tidak ingin tahu di kerjakan dimana saja, karena begitu semua item pekerjaan bisa diselesaikan oleh pihak ketiga itu yang kami liat”, Jelasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, tim Relatif.id berupaya mendapatkan klarifikasi dari pihak perusahaan yang bekerja box container penjual.(Win/Relatif.id)

You might also like
Verification: 436f61bca2cedeab