RELATIF.ID, GORONTALO – Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulfikar Usira, angkat suara soal tuntutan mahasiswa dan warga Kecamatan Pulubala terkait perbaikan jembatan rusak yang ada di Desa Pulubala.
Di hadapan puluhan massa aksi yang berkumpul di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Kamis, 15 Mei 2025, Zulfikar menyatakan sikap: menerima tuntutan dan berjanji mengawal proses perbaikannya.
“Kami menindaklanjuti apa yang menjadi hak rakyat Kabupaten Gorontalo,” ujar Zulfikar lantang, didampingi sejumlah anggota dewan lainnya.
Ia menegaskan bahwa lembaganya akan segera merekomendasikan kepada pemerintah daerah agar percepatan perbaikan jembatan Pulubala menjadi prioritas.
Tak hanya itu, Zulfikar juga menandatangani fakta integritas yang diajukan oleh para masa aksi tersebut. Fakta integritas itu memuat tiga poin penting, yaitu:
Pertama, bahwa Bupati Gorontalo secara lisan dan tertulis menyampaikan janji terhadap masyarakat dan mahasiswa bahwa perbaikan jembatan Pulubala akan segera dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam menyediakan infrastruktur yang layak dan aman.
Kedua, hingga 15 Mei 2025, janji tersebut belum ada tanda-tanda kongkrit pelaksanaan perbaikan.
Ketiga, jika dalam waktu yang ditentukan tidak ada tindakan nyata maka: BEM Universitas Gorontalo akan mengorganisir tekanan publik secara besar-besaran dalam bentuk aksi damai, konsolidasi dengan masyarakat, dan kampanye demi menagih akuntabilitas janji kepala daerah.
“Kami hadir di sini sebagai perwakilan rakyat. Dan kami siap mengawal aspirasi ini sampai tuntas,” kata Zulfikar, disambut sorak-sorai massa aksi.
Disela-sela penyampaian orasi, Mahasiswa menyebut jembatan itu telah rusak selama berbulan-bulan, namun dibiarkan terbengkalai. Padahal, infrastruktur tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat di Kecamatan Pulubala.
Penulis: Beju