RELATIF.ID, GORONTALO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo menyelenggarakan simulasi pemungutan suara dalam rangka Pilkada Serentak 2024, bertempat di halaman Kantor KPU Kabupaten Gorontalo,Rabu (6/11/2024).
Anggota KPU Kabupaten Gorontalo, Hadijah Hamzah menjelaskan, simulasi ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan surat dinas KPU RI yang telah dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari di tingkat pusat dan dilanjutkan di tingkat provinsi beberapa pekan lalu.
“Alhamdulillah, hari ini KPU Kabupaten Gorontalo menjadi lembaga pertama di Provinsi Gorontalo yang melaksanakan simulasi ini,” ujar Hadijah Hamzah saat diwawancarai awak media.
Hadijah menerangkan, bahwa simulasi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kepada para pemilih, agar memiliki gambaran tentang proses pemungutan suara di TPS, sekaligus memberikan penyelenggara pemilu untuk menunjukkan pelayanan yang akan diberikan kepada pemilih di TPS nanti.
“Simulasi ini juga menjadi bahan evaluasi. Kami membuka kesempatan bagi pengunjung, LO, badan pengawas pemilu, dan undangan lainnya untuk memberikan masukan mengenai proses yang berlangsung di TPS,” tambahnya.
Sementara itu, simulasi kali ini menggunakan data pemilih dari TPS 003 Kelurahan Kayumerah dengan jumlah DPT sebanyak 522 orang.
Hadijah juga mengatakan, bahwa adanya perbedaan denah TPS yang digunakan dalam simulasi ini. Denah TPS yang baru ini mengusung konsep pintu masuk dan keluar berbentuk huruf “L” berukuran 8×10, di mana pintu masuk dan keluar tidak lagi berhadapan sebagaimana pada pemilu sebelumnya.
“Tempat duduk KPPS 4, 5 dan KPPS 1, 2, 3 juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya posisi mereka sejajar, sekarang mereka saling membelakangi, dengan posisi saksi dan PTPS tepat berada di belakang KPPS 1, 2, 3,” jelasnya.
Dalam simulasi ini juga, KPU Kabupaten Gorontalo menggunakan surat suara simulasi dengan desain yang telah ditentukan oleh KPU RI, dengan menampilkan gambar buah-buahan sebagai pengganti gambar pasangan calon (paslon), tanpa mengikuti nomor urut paslon.
Terakhir, Hadijah mengingatkan para pemilih agar membawa KTP atau dokumen identitas lainnya beserta surat C.Pemberitahuan saat hadir di TPS nanti.
“Pentingnya pendokumentasian oleh KPPS sebagai bentuk validasi administratif apabila terjadi kendala identitas saat pemungutan suara nanti,” tukasnya
Penulis: Beju
