RELATIF.ID, GORONTALO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M.M Dunda Limboto memberikan klarifikasi terkait meninggalnya Melanda Uno (25), warga Desa Duwanga, Kecamatan Dungaliyo, yang diduga akibat demam berdarah dengue (DBD). Kasus ini sempat menjadi perhatian publik karena adanya dugaan lambatnya penanganan medis oleh pihak rumah sakit.
Direktur RSUD M.M Dunda Limboto, dr. Alaludin Lapananda, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat Kabupaten Gorontalo atas kejadian tersebut. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah awak media pada Senin (2/12/2024).
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhumah Melanda Uno. Kami sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ujar dr. Alaludin.
Namun, ia menegaskan bahwa kematian pasien bukan disebabkan oleh lambannya penanganan medis. Menurutnya, pasien sudah dalam kondisi yang sangat kritis saat tiba di rumah sakit.
“Pasien datang dalam kondisi yang sudah sangat buruk, dan itu menjadi perhatian kami untuk memperbaiki sistem pelayanan ke depan agar lebih maksimal,” tambahnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, dr. Alaludin menyatakan pihak RSUD M.M Dunda Limboto akan mengunjungi keluarga pasien dalam waktu dekat.
“Kami akan menyambangi keluarga almarhumah sebagai bagian dari empati kami terhadap musibah yang mereka alami,” tuturnya.
Sebelumnya, diberitakan beberapa media bahwa almarhumah Melanda Uno meninggal dunia diduga lambannya penanganan di RSUD M.M Dunda Limboto. Sehingga, ini menuai kritik dari masyarakat dan memunculkan desakan agar rumah sakit tersebut meningkatkan kualitas pelayanannya.
Penulis: Beju